“LUNTURNYA TATA KRAMA HILANGKAN
JATI DIRI BANGSA”
“Om
Swastyastu”.
Yang
saya hormati ibu guru, serta teman-teman yang saya banggakan.
Marilah kita memanjatkan puji syukur
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena berkat
karunianya kita semua dapat berkumpul disini dalam keadaan yang sehat. Pada hari ini, saya akan menyampaikan pidato
dengan judul “Lunturnya Tata Krama Hilangkan Jati Diri Bangsa”.
Teman-teman yang saya banggakan,
Tata
krama atau adat sopan santun atau yang sering disebut etika merupakan kebiasaan
yang mengatur cara bersikap atau bertingkahlaku yang baik yang menjadi tuntunan
masyarakat dimanapun, kapanpun, dalam hubungan antar manusia yang telah
disepakati. Menerapkan tata krama dalam kehidupan sehari-hari sangat penting
karena dapat menciptakan kedamaian, kebahagiaan, keselarasan, dan keselamatan.
Perwujudan tata krama dalam pergaulan khususnya pelajar ada 3 yaitu, tata krama
di lingkungan rumah (keluarga), tata krama di lingkungan sekolah, dan tata
krama di lingkungan masyarakat.
Namun seiring berjalannya waktu tata
krama yang telah menjadi norma dan kebiasaan masyarakat ini semakin memudar
bahkan cenderung diabaikan. Saat ini bangsa ini mengalami kemunduran yang luar
biasa dalam bidang tata krama dan sopan santun yang sebenarnya itulah yang
menjadi ciri khas bangsa Indonesia, yang kini hilang digrogoti oleh teknologi dan
kemajuan zaman. Banyak pemuda saat ini sudah tidak lagi memperhatikan tata
krama. Hal ini terbukti dengan banyaknya pemuda yang tidak tahu tentang cara
bersikap dengan orang secara baik dan benar , cara bertutur kata yang baik, dan
cara berprilaku yang semestinya dilakukan oleh pemuda. Bangsa kita yang sudah
terkenal ramah kepada setiap pendatang harus terus menjunjung nilai-nilai tata
krama karena jika diabaikan akan berdampak pada lunturnya tata krama dalam
kehidupan masyarakat dan menghilangkan jati diri bangsa.
Pada dasarnya orang tua
sangat berperan penting dalam pembentukan etika atau tata krama pada anak.
Orang tua pula dituntut untuk mengajarkan nilai-nilai tata krama tersebut. Bila
sejak kecil anak-anak sudah diberi pelajaran dan bimbingan mengenai nilai-nilai
tata krama akan lebih baik, daripada baru diajarkan saat sudah dewasa karena
akan sangat sulit diperbaiki. Namun dalam mengajarkan nilai-nilai tata krama
tidak bisa dilakukan dalam satu hari, membutuhkan proses yang cukup panjang,
dan harus dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan. Hal tersebut
merupakan langkah awal membentuk generasi yang sadar diri terhadap nilai-nilai
tata krama. Dan juga perlunya pendidikan mengenai nilai-nilai tata krama perlu
dikembangkan lagi dalam pendidikan di sekolah, mengingat lingkungan pendidikan
(sekolah) merupakan tempat dimana waktu banyak dihabiskan, maka perannya juga
tidak boleh dikecilkan.
Teman-teman yang saya banggakan,
Demikianlah
pidato dari saya, semoga pidato tadi dapat bermanfaat bagi kita semua. Jika ada
kata-kata yang kurang berkenan mohon dimaafkan. Akhir kata saya ucapkan
terimakasih.
“Om
Santih, Santih, Santih, Om”.
0 comments:
Post a Comment